Rabu, 23 Maret 2011

Jenis-jenis Statistika

Ada berbagai macam jenis statistika, dimana jenis statistika ini dapat digolongkan berdasarkan orientasi pembahasannya maupun berdasarkan tujuan analisisnya. Seringkali para peneliti ataupun praktisi statistika (khususnya yAng tidak memahami statistika secara mendalam) sering salah mendefinisikan jenis statistika yang sedang mereka gunakan. Contohnya saja sering kita temui para peneliti ataupun praktisi statistik yang menggolongkan statistika yang mereka pakai adalah ststistika deskriptif inferensial. Padahal jika kita tinjau dari definisinya, jelas penamaan ststistika deskriptif inferensial ini tidak sesuai dengan definisi masing-masing jenis statistika (statistika deskriptif dan statistika inferensial) itu sendiri.
Untuk itu dibawah ini saya akan menjelaskan pengertian jenis-jenis statistika yang benar beserta definisinya.
.
Berdasarkan orientasi pembahasannya maka statistika dibedakan menjadi:
1. Statistika Matematik (mathematical statistic) Statistika matematik atau lebih dikenal dengan statistika teoritis yang lebih berorientasi pada pemahaman model dan teknik-teknik statistika secara matematis-teoriti.
2. Statistika Terapan (applied statistic) Statistika terapan lebih menekankan pembahasannya pada pemahaman intuitif atas konsep dan teknik-teknik statistika serta penggunaannya pada berbagai bidang ilmu.
Berdasarkan tujuan atau tahap analisis, statistika dibedakan menjadi
1. Statistika Deskriptif: Statistika deskriptif adalah statistika yang dalam analisisnya bertujuan untuk memperoleh gambaran (deskripsi) tentang data yang dianalisis. Jika data yang dianalisis merupakan sampel dari suatu populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran-ukuran sample (statistik), sedangkan jika data yang dianalisis berasal dari populasi, maka statistika deskriptif akan menghasilkan ukuran populasi (parameter).

2. Statistika Inferensia Statistika inferensia adalah statistika yang berkenaan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik atau ciri populasi. Dari gambaran diatas, dalam statistika inferensia dilakukan suatu generalisasi atau memperumum dari hal-hal yang bersifat khusus, sehingga terkadang statistika inferensia sering juga disebut dengan statistika induktif atau statistika penarikan kesimpulan. Pada statistika inferensia, biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan karakteristik populasi, seperti misalnya nilai rata-rata dan standar deviasi.
Dari penjelasan di atas, ada keterkaitan antara statistika deskriptif dan statistika inferensia, dimana pada umumnya statistika deskriptif mendahului atau mengawali tahapan statistika inferensia, karena sebelum dilakukan penarikan kesimpulan mengenai suatu kondisi yang diteliti, maka datanya harus diuraikan terlebih dahulu dalam bentuk statistika deskriptif, sehingga diperoleh kesimpulan yang akurat guna memperoleh manfaat secara maksimal. Jadi, antara statistika deskriptif dan inferensia dapat diibaratkan sebagai dua sisi mata uang logam yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lainnya. Statistika inferensia akan bermakna dan penuh arti jika didahului dengan statistika deskriptif terlebih dahulu.

Selain itu, statistika dapat juga dibedakan menjadi statistika parametrik dan non parametrik. Statistika yang demikian biasanya menggunakan data distribusi populasi. dengan menggunakan distribusi populasi data yang dianalisis,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar